Siapa yang tak
mengenal gojek akhir-akhir ini? Salah satu angkutan umum yang menggunakan
kendaraan bermotor dengan seorang pengemudi yang menggunakan jaket hijau-hitam
serta helm bertuliskan “GOJEK”, sedang marak dibicarakan oleh masyarakat luas.
Hal ini karena banyaknya masyarakat yang mulai beralih ke gojek sehingga tak
sedikit ojek konvensional melakukan protes karena pendapatan mereka berkurang.
Pengemudi
gojek kadang juga mendapatkan hal yang tak menyenangkan dari para ojek
konvensional. Selain protes, mereka kadang mengomel dan memarahi. Padahal
mereka sudah melakukan perjanian perdamaian dan sepertinya perjanjian tersebut
tidak bertahan lama.
Tetapi,
ketika para ojek konvensional disinggung alasan tak bergabung dengan gojek,
mereka menjawab karena tidak cukup mahir dalam menggunakan teknologi dan sudah
tidak sanggup untuk mengambil order dalam jarak jauh (untuk para lansia).
Bahkan ada yang beralasan jika pendapatan gojek lebih sedikit dibandingkan
dengan mereka yang mengambil penumpang di pangkalan. Salah satu teman mereka
yang sudah pernah bergabung dengan gojek pun membenarkan hal tersebut dan
keluar dari perusahaan[1].
Gojek
pun tak jauh berbeda dengan ojek konvensional. Mereka kadang tersesat karena
aplikasi Maps yang digunakan tidak selalu akurat, berebut pelanggan karena
jaringan atau aplikasi yang error sehingga pelanggan melakukan order ulang, dan
yang lebih parahnya jika mereka disuruh membeli barang[2].
Tak masalah jika pengemudinya mengerti tentang
barang yang akan dibeli, tetapi jika tidak? Petaka bagi mereka.
Seharusnya, gojek dengan ojek konvensional bersaing secara sehat. Tidak ada gunanya saling memarahi, malah akan berimbas pada diri sendiri nantinya. Pemerintah harusnya lebih peka dengan persaingan ini dan memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar perjanjian yang telah dibuat. Masyarakat juga harusnya dapat membaca situasi ini dan pesanlah layanan dengan sewajarnya.
[1] 2015.
Pengakuan Ojek Pangkalan Soal Alasan Tak Mau Gabung GoJek. http://metro.tempo.co/read/news/2015/08/02/083688450/pengakuan-ojek-pangkalan-soal-alasan-tak-mau-gabung-gojek,
14 Oktober 2015.
[2] 2015.
6 Hal Memprihatinkan yang Kerap Dialami Pengojek Online. http://citizen6.liputan6.com/read/2335524/6-hal-memprihatinkan-yang-kerap-dialami-pengojek-online,
14 Oktober 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar