Jumat, 09 Oktober 2015

Biasa

Aku makhluk biasa
Ya, hanya seorang makhluk yang diciptakan oleh Sang Kuasa
Hanya perempuan biasa yang terkadang terlalu mengasihi
Terlalu baik untuk seseorang yang disakiti

Diantara semua pertanyaan dan jawaban yang ada, ternyata pilihannya jatuh di kamu
Diantara semua warna pelangi yang berkilau di langit, ada titik kecil hitam dibaliknya
Diantara semua perasaan yang dimiliki makhlukNya, kenapa yang timbul hanya untuk menyisakan air mata?
Diantara semua makhluk yang diciptakanNya, kenapa hanya aku yang terpuruk?

Bibir tak lagi dapat menyebut namamu
Tangan yang tak lagi dapat menggapaimu
Hatimu yang tak pernah tersentuh olehku
Hingga kaki sudah tak mampu menopangku untuk berdiri tegar didepanmu

Jiwaku tercabik, ragaku terguncang
Apa makhluk biasa selalu merasa kesakitan?
Atau hanya aku yang jatuh terlalu dalam?
Atau karena harapanku yang terlalu tinggi untukmu?
Atau karena sombongku yang selalu hadirkan tawa untukmu?

Mengertilah,
aku hanya manusia biasa yang sedang melawan keegoisannya
Manusia biasa yang membunuh harapannya sendiri
Karena hadirmu, selalu menjadi alasan wajibku


Tangerang, 30 September 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar