Rabu, 25 November 2015

Webtoon

Webtoon merupakan akronim dari website cartoon. Webtoon, atau sering juga disebut webcomics, merupakan komik yang didistribusikan lewat jaringan internet. Webtoon, yang sering dianggap sebagai subgenre manhwa (komik Korea), bisa kita baca dalam satu strip panjang (satu halaman website) dan juga berwarna bahkan disertai efek multimedia berupa cahaya, suara dan gerak (flash, sound and movement). Berbeda dengan manga (komik Jepang) yang biasanya hanya hitam putih. 

Fenomena webtoon sendiri bukan hal yang baru, tapi juga belum lama di Korea Selatan. Webtoon pertama kali diterbitkan sekitar akhir tahun 1900-an. Era webtoon di Korea dimulai saat menurunnya minat generasi muda untuk membaca komik tradisional karena serbuan berbagai macam hiburan yang kontennya lebih menarik.

Menurut seorang penulis webtoon Park Soo-in, era webtoon di sana dapat dibedakan dalam 2 generasi:
  1. Generasi pertama memulai webtoon sebagai diari bergambar di homepage pribadi. Salah satu judul yang paling terkenal dari generasi ini adalah “Marine Blues” karya Sunggye-goon. Sang penulis webtoon sebenarnya menggambar diarinya lalu menjadi sangat populer sehingga para pengunjung mulai menulis komentar dan pesan di homepage-nya.
  2. Generasi kedua webtoon berkembang lebih komersial, banyak penulis webtoon mengunggah karya mereka di situs portal besar semacam Naver dan Daum (penulis webtoon dibayar sesuai dengan popularitas webtoon-nya: number of pageviews). Cerita webtoon generasi kedua juga terus berimprovisasi dengan dasar-dasar yang telah diletakkan oleh generasi sebelumnya.
Webtoon sudah melakukan perkembangan hingga saat ini. Tak hanya web saja, tapi kita bisa juga menikmatinya melalui smartphone. Ada salah satu layanan dari media social yang menyediakan aplikasi ini, yaitu Line. Kekurangan dari Line Webtoon pada smartphone adalah platform yang digunakan hanya iOS dan Android minimal versi 4.0. But don’t worry, untuk kalian warga Indonesia kalian bisa ikut baca webtoon pada laman resmi webtoon Indonesia.

Sayang sekali Naver menggunakan bahasa Korea pada websitenya, padahal komiknya lebih beragam. Sedangkan pada Line Webtoon komiknya masih sedikit sehingga jika kita ingin membaca sesuatu yang berbeda dari list Home atau Genres, kita harus buka Fan Translation yang berisi cerita lebih beragam tetapi cara author men-translate kadang berantakan dan ambigu. Namun, jika kita meng-Add Favorites pada cerita kesukaan kita, cerita tersebut akan memberikan notifikasi update sehingga kita tidak akan ketinggalan untuk mengikuti perkembangan cerita. Salah satu keuntungan yang menyenangkan.

Nah, saya akan memberikan list Webtoon kesukaan saya.
  • The God of High School karya Yongje Park
Daewi, Mori, dan Mira (atas mulai dari kiri)
     Duh ini webtoon bener-bener favorit deh! Pertama kali saya baca adalah ketika saya buka Fan Translation karena bosan dengan yang ada di Home, dan saya sudah baca hingga episode 237, tapi baru dirilis hari ini official-nya, wkwk. Sayang disayang, GOH versi Fan Translation juga dihapus hari ini. Sedih, hiks. Lupakan.
     Webtoon ini menceritakan tentang tiga anak muda -Mori Jin, Daewi Han, dan Mira Yoo- yang memperebutkan gelar murid SMA paling tangguh. Mereka diharuskan bertarung dengan jenis bela diri yang dimiliki masing-masing. Mori Jin dengan Taekwondo (lebih tepatnya Re-Taekwondo), Daewi Han dengan Karate Kyoukushin, dan Mira Yoo dengan Pedang Wolgang-nya.
     Saya penggemar karakter Mori Jin, hehe. Disini dia digambarkan dengan pemuda yang arogan tapi tangguh, pintar (hanya dengan beberapa kali melihat teknik bertarung orang lain, dia dapat mengimplemantasikannya juga untuk dia bertarung dengan lawannya), dan sangat peduli sama teman-temannya. Dibalik kekuatan yang dia miliki saat ini, ternyata dia adalah seorang Jaecheseondeong (Raja Kera).
     Untuk lebih lengkapnya, mending baca aja deh. Siap-siap terpukau dengan aksinya ya! :3
  • Noblesse karya Jeho Sun/Kwangsu Lee
Atas dari kiri: Franken, Yoona, Sui, Ikhan, Shinwoo, Regis, dan Seira
Bawah dari kiri: Takio, Tao, M-21, Rai
     Kadang webtoon ini benar-benar bikin saya tertawa terpingkal-pingkal! Tokoh utamanya, Rai, adalah vampir termulia yang sempat tertidur selama 820 tahun. Dia adalah Noblesse yang amat sangat menawan, peduli dengan orang di sekitarnya, namun memiliki ingatan yang buruk dalam menghafal jalan. Mungkin efek dari tidur panjang juga dia menjadi seseorang yang polos. Makanan kesukaannya adalah ramyeon, mie Korea. Dia akan memakannya jika mie-nya sudah mengembang. Teman-temannya adalah Yoona (perempuan cantik), Shinwu (anak pemalas dengan kemampuan bertarung yang luar biasa), dan Ikhan (hacker bertubuh mungil).
     Pelayan setianya, Frankenstein, mendirikan sekolah SMU Ye Ran agar Rai mendapatkan kehidupan yang normal. Franken hanyalah manusia yang sangat perfeksionis dan mempunyai ilmu pengetahuan yang sangat luas, tetapi mempunyai kekuatan yang tidak jauh berbeda dengan para Bangsawan. Dia merupakan penemu ide untuk memodifikasi manusia yang saat ini dipakai oleh musuhnya, Union.
     Noblesse adalah sebutan untuk vampir yang mempunyai kekuatan, tetapi Bangsawan adalah sebutan untuk vampir yang memiliki kekuasaan dan soul weapon. Noblesse hanya ada satu, yaitu Rai, sedangkan Bangsawan terdapat beberapa keluarga yang diwakili oleh Kepala Keluarga dan hanya mereka yang memiliki soul weapon tersebut.
  • Girls of the Wild’s karya HUN/ZHENA
Ratu, Daldal, dan Moonyoung (dari kiri ke kanan)
     Webtoon ini menceritakan tentang murid-murid SMA Wild’s yang memiliki pendidikan tinggi, kecantikan, kekayaan, namun juga memiliki kemampuan bertarung. Webtoon yang termasuk paket komplit karena ada action, fantasy, dan beberapa komedi-romantis.
     Si Ingui, anak konglomerat, yang bisa mendapatkan julukan Ratu karena kemampuan bertarungnya yang luar biasa dengan Kick Boxing-nya. Kemudian Moonyoung, anak pemilik gymnasium, adalah sahabat Ratu yang menjabat sebagai Ketua Club Tinju. Daldal, anak chef masakan Korea, sebenarnya saya tidak tahu apakah dia teman mereka karena dia selalu bertengkar dengan Moonyoung (Ratu ini pendiam, jadi hanya sebagai pendengar saja) dan dia menjabat sebagai Ketua Club Taekwondo dengan tubuh mungilnya.
     Yang terakhir adalah Jaegu. Dia adalah murid laki-laki satu-satunya di SMA Wild’s. Kehidupannya sangat menyedihkan dengan harus menghidupi adiknya yang kembar hingga harus bekerja paruh waktu seusai belajar di sekolah karena ibunya yang tidak bertanggung jawab pergi meninggalkan mereka. Dia tidak memiliki kemampuan bertarung, tetapi dia dikelilingi oleh orang-orang yang bersedia melindunginya.
  • Untouchable karya Massstar

     Webtoon ini menceritakan tentang vampir yang bertahan hidup dengan menyerap energi dari manusia dengan menyentuhnya. Sia Lee, vampir cantik yang berprofesi sebagai model, sangat ingin menyentuh Jiho. Jiho adalah manusia dengan gila kebersihan atau mysophobia, benci keramaian, dan paling tidak suka disentuh. Profesinya yang sebagai penulis, membuatnya jarang keluar rumah.
     Namun, semuanya berubah semenjak Jiho bertemu dan mengenal Sia. Sia menyadarkan Jiho dan membantunya untuk keluar dari OCD-nya itu. Sia, yang awalnya mendekati Jiho hanya untuk menyerap energinya, lambat laun menyukai Jiho.
     Webtoon ini genre-nya romantis. Berbeda dengan 3 webtoon sebelumnya. Diantara semua webtoon yang pernah saya baca, webtoon ini adalah webtoon dengan gambar yang paling bagus menurut saya. Jangan lupa baca ya! :3
  • Orange Marmalde karya Seokwoo
Shihoo, Mari, Jaemin (dari kiri ke kanan)
     Webtoon ini menceritakan tentang vampir yang jatuh cinta dengan murid populer. Mari Baek, yang memiliki darah vampir, selama ini selalu menyembunyikan identitasnya. Dia tidak ingin orang lain mengetahui identitasnya karena dia tidak ingin dikucilkan. Dia selalu berharap dia dapat berteman dan hidup berdampingan dengan manusia.
     Jaemin Jung, murid populer di sekolah yang sangat menyukai Mari. Dia terpukau dengan suara merdu dan kelihaian Mari dalam bermain gitar. Jaemin sangat membenci vampir, karena vampir adalah penyebab dari retaknya hubungan kedua orang tuanya. Ya, vampir itu adalah ayah tirinya. Ibu kandungnya menikah dengan ayah tirinya dan meninggalkan dia bersama ayah dan ibu tirinya yang jahat padanya.
     Webtoon ini sudah tamat, tapi ceritanya masih menarik untuk dibaca berulang-ulang. Konflik, percintaan, persahabatan sangat bagus dalam penggambarannya. Saya juga baru tahu kalau webtoon ini sudah di film-kan, hehe. Referensi nih untuk kalian semua! :D

Sudah cukup ya untuk webtoon-webtoon kesukaan saya kali ini.
Untuk webtoon dari list 1-3, mereka update setiap hari. Sedangkan Untouchable update satu kali dalam seminggu, yaitu hari Jumat. Nah, kamu pilih yang mana?

Babaiiiiii :3



Sumber:
http://green-universetien.blogspot.co.id/2013/11/webtoon-reasons-behind-phenomenon.html

Minggu, 22 November 2015

Deliza Venus

Itulah namanya. Cantik sesuai dengan yang menyandangnya. Perempuan tinggi dengan kulit seputih susu dan rambut panjangnya yang selalu tergerai indah, selalu membuatku terpesona. Mungkin bukan hanya aku, tetapi semua lelaki yang memandangnya.

Sejak SMP, kami memang selalu satu sekolah dan sejak saat itulah aku menyukainya. Aku tidak bisa berhenti mengaguminya. Banyak yang beranggapan dia adalah perempuan yang angkuh. Itu tidak benar. Sejauh yang aku tahu, dia adalah perempuan yang ramah. Hanya saja, dia terlalu pemilih dalam hal pertemanan. Aku cukup beruntung bisa menjadi temannya.

Hari ini hari Sabtu. Hari dimana ia harus bekerja sambilan sebagai seorang model. Dia bukanlah dari keluarga yang kekurangan finansial, bahkan termasuk keluarga terpandang. Aku bukan penguntit yang tahu segalanya tentangnya, aku hanya tahu karena dia bercerita padaku.

Aku melihat Dela berjalan di koridor menuju kantin. Kebiasaannya sebelum pulang kuliah. Tapi ada yang berbeda padanya hari ini. Dia terlihat terburu-buru. Ada apa ya? Apa aku harus menghampirinya?

“Coba sajalah,” gumamku.

Aku berjalan cepat menyusulnya ke kantin. “Kenapa, Del?” tanyaku langsung begitu bertemu dengannya.
“Gua lagi buru-buru, Yud. Masa katanya pemotretannya dimajuin gara-gara banyak baju yang harus dipake,” ujarnya sambil cemberut.

Aku mengulum senyum. Jujur, aku paling suka melihat raut wajahnya yang seperti itu. Dia tidak pernah menunjukkan emosinya ke sembarang orang, jadi aku cukup bangga bisa menjadi salah satu orang yang melihatnya. Aku mengulurkan tanganku dan menepuk puncak kepalanya pelan. Dia menatapku dengan mata melebar, membuatku menarik tanganku dengan cepat.

“Eh sorry. Refleks, Del,” ujarku salah tingkah. Sial, jadi canggung gini.
“Ah iya itu gapapa kok. Eh gua balik duluan ya. Buru-buru nih, Yud. Bye,” ujarnya sambil melambaikan tangan dan melangkah pergi menjauh. Aku tersenyum dan melambaikan tangan untuk membalas pamitnya.

Aku mengikuti kepergiannya hingga tubuhnya sudah tak sanggup dijangkau kedua mataku. Aku menatap tanganku yang menepuk kepalanya tadi dan tersenyum kecil. Pertama kalinya aku berani menyentuhnya. Rasanya menyenangkan.

****

Ketukan pintu kamar membangunkanku. “Yud, anterin gue dong,” ujar kak Ana dari depan pintu kamar.

Aku mengucek-ucek mataku sebelum berjalan membuka pintu. “Kemana?” tanyaku malas. Aku baru tidur satu jam yang lalu dan sudah dibangunkan. Siapa yang tidak kesal?
“Ke daerah Senayan. Urgent nih. Tolongin gue dooong,” pinta kak Ana memelas.

Kalo bukan kakak gue males deh gue pergi-pergi gini, rungutku dalam hati.

“Yaudah 10 menit lagi.”
“Yeay!! Lu emang adek gua yang paling bisa diandalkan,” pujinya kegirangan.
“Kalo ada maunya doang lu muji gue,” gerutuku dan berjalan masuk ke kamar mandi untuk siap-siap.

Sepuluh menit kemudian, aku sudah bersama kak Ana di dalam mobil.

“Mau ngapain ke Senayan?” tanyaku.
“Ada pameran buku. Gua mau beli novel yang udah gua incer lama. Kata temen gue ada disono,” ujarnya tak sabar.

Aku menggeleng-gelengkan kepala. Walaupun umur kami hanya terpaut 3 tahun, tapi tingkah kak Ana terkadang seperti anak kecil. Tak heran sering membuat Papa cemas karena kepolosannya.

“Udah nyampe nih,” ujarku sambil meminggirkan mobil.

Kak Ana mengangkat wajahnya dari layar ponsel dan melihat keadaan sekitar. “Oh iya, hehe,” ujarnya sambil nyengir dengan wajah tak berdosa. Aku hanya mendesah melihatnya.

“Nanti ga perlu jemput gue. Gua bareng temen gue aja. Makasih, Yud. Ntar gua beliin komik kesukaan lu, ok?” ujarnya sambil siap-siap keluar dari mobil.
“Ga usah. Gua udah punya,” tolakku langsung.
“Loh emang udah keluar ya? Bukannya baru terbit kemaren?” tanyanya heran.
“Dan gua belinya kemaren,” jelasku.
“Buset, gece aja. Yaudah gua pergi ya. Bye,” ujarnya sambil mengacak-acak rambutku dan melangkah keluar dari mobil. Aku melihatnya berjalan menjauh dan mulai melajukan mobil.

Perjalanan yang kutempuh kali ini lumayan macet. Aku mengecek bensin pada dashboard. Habis. Aku mengamati sekeliling dan menemukan pom bensin tak jauh dari posisiku.

Sembari mengisi bensin, aku menelepon Dela untuk menjemputnya karena daerah ini tidak jauh dari lokasi pemotretannya dan ternyata dia memperbolehkanku. Aku segera menjalankan mobilku menuju tempat pemotretannya.

Aku mengernyitkan dahi bingung sesampainya di daerah pemotretannya. “Kalo jalanan ini dibenerin, trus Dela lewat mana?” gumamku. Aku memakirkan mobilku di depan sebuah ruko yang sudah tutup.

Aku mengirimkan pesan pada Dela.
Yudha: Del, gua di depan ruko ya. Ga bisa masuk ke gedung lu. Jalanan lagi dibenerin.
Dela: Oiya gua lupa ngasih tau tadi hahaha sorry. Bentar lagi gua selesai. Wait 15 menit lagi yak
Yudha: Okay.

Aku menunggu Dela di dalam mobil sambil mendengarkan lagu dari radio. Sudah satu jam dan Dela masih belum muncul juga. Firasatku mulai tak enak.

Akhirnya aku mengikuti instingku dan keluar dari mobil, kemudian mengintip ke dalam sebuah gang yang berada tak jauh dari situ. Aku terbelalak kaget melihat apa yang sedang terjadi di depanku. Dela sedang melawan tiga preman yang sedang menerjangnya. Aku tidak tahu jika Dela memiliki ilmu bela diri yang cukup tinggi. Tendangan dan pukulannya terlalu akurat untuk seorang pemula, ini berarti dia cukup expert dalam hal bertarung.

“DELA!!” teriakku begitu melihat Dela terkena pukulan di bagian pipinya. Aku berlari menghampirinya dan menendang orang yang menghalangiku.
“Del, gapapa? Sakit ga? Ada lagi yang luka?” tanyaku khawatir. Dia mengangkat wajahnya dan saat itulah pertama kalinya aku melihat sinar matanya berkilat marah.

Tiba-tiba dia mengangkat kakinya dan melawan orang yang hendak mengincar kepalaku.
“Minggir, Yud. Gua ga mau ada yang terluka gara-gara gua lagi,” ujar Dela dengan suara bergetar. Dia mendorongku menjauh dan melawan sendiri preman-preman itu.

Aku terpaku di tempatku berdiri. Apa yang baru saja dibicarakannya? Siapa yang dia maksud terluka?

Aku mengangkat wajahku dan melihat seorang preman ingin memukul Dela dengan sebuah balok kayu. Aku mengepalkan tanganku dan maju meninju preman itu di perutnya. Kemudian, kutinju lagi tepat di pelipisnya hingga dia pingsan. Aku memutar tubuhku untuk melawan preman satunya lagi. Aku melangkah maju mendekat pada preman itu dan mencengkeram bahunya dengan erat, kemudian menendang tepat di rusuknya hingga terdengar suara tulang patah. Orang itu tersungkur dan meringkuk kesakitan. Aku menendang bagian belakang kaki preman yang tersisa hingga dia jatuh berlutut di depan Dela.

“Minta maaf,” desisku.

Preman itu menatapku marah dan ingin memukulku, tapi aku lebih cepat darinya. Aku meninju rahangnya hingga keluar darah di sudut bibirnya.

“Sekarang atau lu ga akan pernah hidup lagi,” ancamku dengan nada dingin. Kutatap tepat di kedua  matanya dengan tatapan intimidasi. Wajahnya berubah menjadi ketakutan dan meminta maaf pada Dela. Tubuh Dela bergetar hebat. Aku tidak tahu apa yang sedang bergejolak di dalam dadanya, tapi yang pasti itu cukup membuatnya terpukul.

Aku merangkul Dela dan membawanya menuju mobilku. Sesampainya di dalam mobil, dia masih menatap kosong keadaan yang ada di depannya.

“Del,” panggilku lembut.
“Gue kira gue udah cukup kuat buat ngelawan orang lain, tapi ternyata engga, Yud. Gue masih lemah. Gue masih ga bisa ngelindungin diri gua sendiri, apalagi orang lain,” ujarnya mulai terisak. Air mata mengalir deras dari kedua matanya.

Rapuh. Itulah perasaan Dela yang kulihat saat ini. Aku memajukan tubuhku dan memeluk Dela. Tangisnya semakin pecah. Aku menepuk pelan punggungnya dan mengelusnya dengan lembut. Setelah tangisnya mulai mereda, aku melepas pelukanku.

“Udah mau cerita?” tanyaku. Dela mengangguk.

“Gua dulu punya kakak. Kita cuma beda setahun. Dia meninggal karna ngelindungin gue yang waktu itu masih 6 tahun. Kejadian itu terjadi waktu gue sama dia abis pulang sekolah dan kita dihadang sama 2 preman. Salah satu premannya narik gue. Kakak gue coba nahan kaki si preman itu, tapi preman yang satunya lagi malah ngedorong kakak gue sampe dia akhirnya jatoh kebentur batu. Kakak gue pingsan dan ngeluarin banyak darah. Preman-preman itu ketakutan dan akhirnya ninggalin gue sama kakak gue. Gue ga bisa ngapa-ngapain karna gue cuma anak kecil yang baru masuk sekolah,” ujar Dela dengan suara bergetar. Air mata mulai keluar lagi dari matanya. Aku masih diam untuk mendengarkan ceritanya.
“Gua teriak-teriak minta tolong sampe ada angkot yang kebetulan lewat situ. Padahal disitu gada jalur angkot. Sopir itu nolongin kita dan bawa kakak gua ke rumah sakit. Kakak gua koma dan akhirnya 2 hari kemudian meninggal,” lanjutnya dengan suara terisak.
“Semenjak itu, nyokap gue ngajarin gua ilmu bela dirinya. Sampe sekarang, gua ga bisa ga nyalahin diri gua sendiri. Kakak gua meninggal gara-gara gue, dan lo tadi juga hampir celaka. Kenapa semua orang yang deket sama gue selalu terluka? Apa gue orang pembawa bencana? Gue ga sanggup, Yud,” sesalnya dan menangis lebih menyakitkan dari sebelumnya. Aku mengelus punggung tangannya agar sedikit menenangkannya.

“Bukan salah lo, Del. Itu udah takdir dan jangan nyiksa diri lu sendiri dengan perasaan kayak gitu. Kakak lu pasti sedih liatnya,” ucapku lembut. Perkataanku membuat isakannya perlahan-lahan mulai mereda.

Dia melirikku dan tersenyum kecil. “Makasih, Yud, udah mau dengerin cerita gue,” ujarnya pelan.
Aku mengangguk. “Hmm, Del. Boleh gue jadi seseorang yang selalu ngejaga lu?” tanyaku hati-hati.
Dia menatapku lama dengan bingung. “Sebagai apa?”
Aku berdeham. “Sebagai pacar kalo bisa,” ucapku yakin sambil menatap lurus ke matanya. 
Jantungku mulai berdegup keras menunggu jawaban darinya.
Dia tersenyum perlahan dan mengangguk. “I’ll try,” jawabnya.
Aku tersenyum tulus padanya.

Mungkin selama ini aku hanya bisa menjagamu dari jauh. Tetapi sekarang selain melalui doa, aku bisa menjagamu dari dekat. Aku akan menjagamu semampuku agar kamu tidak terluka lagi dari orang-orang yang ingin menyakitimu. Kumohon, bertahanlah di dunia ini. Aku akan selalu berada di sampingmu untuk menemanimu.
-Yudha Bhyantara-

Cerpen (Tugas Wajib)

Cinta dan Rahasia

by: Marina Septiani

Kata “diam” melekat dan bersahabat baik denganku semenjak aku mencintai dirimu, sahabatku bernama Rio. Kami bersahabat sudah hampir 3 tahun. Dia adalah sahabatku semenjak aku masuk dunia perkuliahan. Rio, seorang lelaki yang sangat humble dan friendly, terkadang membuatku bingung. Ia bersikap begitu manis dan berbeda padaku, namun tak jarang pula ia bersikap seperti itu pada perempuan lain. Dia sering membuatku gemas dengan segala kejahilannya. Tidak ada satu haripun tanpa menggodaku. Jujur, aku menyukai momen itu. Terlebih tak pernah satu haripun aku bersedih.

Hari ini, aku pulang bersama Rio karena motorku sedang berada di bengkel.
“Pegangan, nanti lu terbang,” kata Mario, lalu menarik tanganku untuk memeluknya.
“Dasar modus.“

Namun, rasa nyaman itu menyusup ke dalam tubuhku. Aku merasa aman jika berada didekatnya. Detak jantung kurang ajar, ia berdetak sekencang itu, bagaimana jika Mario mendengarnya? Aku mengutuk detak jantungku yang selalu saja berdendang ria disana. Aku berusaha melepas pelukan itu, tapi ia menahan tanganku.
“Ga usah dilepas, gue suka irama detak jantung lu,” katanya masih fokus pada jalanan.

Aku merasa wajahku memanas, ini pasti karena sudah seperti kepiting rebus sekarang. Demi Zeus yang punya tombak petir! Kenapa dia bisa bicara santai seperti itu?

“Lu beneran mau kesana?” tanyanya memecah keheningan diantara kami dan mulai memelankan kecepatan motornya.
“Kesana kemana?” tanyaku bingung. Perlu diketahui, kadang otakku memang agak lola (loading lama).
“Australi, Tik.”
“Iya,” jawabku seadanya.
“Berapa lama?”
“2 bulan.”
“Lama juga,” Rio diam sejenak, “nanti kalau disana, jangan lupa makan. Jangan jalan-jalan mulu nanti lu nyasar. Disini aja lu ga tau jalan, gimana nanti disana? Trus tidurnya tepat waktu, jangan begadang mulu. Kalau ada waktu, sesekali skype gue, terus--”
“Bawel banget sih lu, kayak emak gue aja,” potongku.
“Terserah lu lah,” ucapnya ketus. Jeh ini manusia kenapa dah?

Sepanjang perjalanan pulang, akhirnya kami saling diam satu sama lain, lagi. Setelah sampai didepan rumahku, ia langsung pulang tanpa pamit. Sepertinya ia marah dengan perkataanku tadi, tapi biarkan saja. Kadang aku tak tahan dengan mulut cerewetnya itu, dan jauh lebih baik jika dia marah atau tidak perhatian seperti itu kepadaku sehingga aku tak perlu merasa bahwa dia memiliki perasaan yang sama kepadaku.

****

Besok adalah hari keberangkatanku ke Australia untuk pertukaran pelajar. Hari ini aku harus mengurus untuk keperluan disana. Aku harus pamit kepada Kajur-ku terlebih dahulu. Setelah selesai, aku menunggu para sahabatku sebelum pulang. Rasanya kurang lengkap jika tidak bertemu mereka.

Tiba-tiba, aku teringat perkataan sahabatku, Mona.
“Mau sampai kapan disimpan terus?” tanya Mona dengan gemas.
“Kalau dikasih tahu nanti dia ngejauh, Mon, aku ga mauuuuu,” rengekku.
“Dia ga bakal ngejauh. Kasian hati kamu lho, nahan sakit terus. Ya setidaknya kasih hati kamu ruang untuk jujur, Tik. Satu kali atau ga sama sekali, daripada seumur hidup kamu nanti nyesel. Gimana nanti pas kamu pulang ke Indonesia ternyata dia udah pergi? Nyesel kamu pasti,” kata Mona dengan logat Sunda yang kental.
“Heh! Kamu sembarangan aja kalau ngomong,” ucapku sebal. Namun, ada rasa sesak yang tiba-tiba datang. Mengapa keinginanku untuk jujur semakin besar?

“TIKAAAAAAA!!!!” teriak Rio tepat di telingaku, sontak membuatku terkejut dan membuyarkan semua lamunanku. Aku langsung mengucapkan kata maaf.

Kemudian, kami pun beranjak pergi ke tempat makan langganan kami. Aku tak bisa menahan tawaku. Mereka saling mengejek satu sama lain serta keluhan Mahdi tentang teman-teman di kelas kami. Mereka selalu punya bahan obrolan yang tak henti kami tertawakan sendiri.

Setelah selesai, seperti biasanya aku pulang dengan Rio. Aku mengajak Rio ke taman dekat kampus. Rio yang awalnya protes, akhirnya mengikuti mauku juga. Mungkin sudah saatnya aku mengatakan sejujurnya apa yang aku rasakan padanya, atau mungkin aku hanya akan kembali diam.

Kami mencari tempat duduk di sebelah pohon yang rindang. Rio sempat ragu, namun malah dia yang lebih dulu duduk. Dasar cowo aneh, etapi aku lebih aneh sih.

“Mau kesambet lu disini?” tanyanya.
“Adem kampret. Lu protes tapi lu sendiri yang duluan duduk. Pea juga,” kataku ketus. Dia hanya mencibir.

Kami diam satu sama lain. Aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Menikmati setiap udara yang aku hirup. Wangi parfumnya pasti akan aku rindukan selama disana. Aku memejamkan mataku, menyimpan segala yang terjadi hari ini dalam kepalaku. Aku merasa tangannya merangkul bahuku. Nyaman sekali. Seandainya aku bisa membuat waktu berhenti untuk kali ini saja.

Kupikir, sudah tak ada rasa takut lagi jika cinta itu akan meluap bersama rasa bahagiaku sekarang. Aku mengangkat kepalaku dan duduk dengan tegak. Ia melepaskan rangkulannya dan melihatku dengan senyumannya yang menawan.

“Boleh gue peluk lu sebentar?” pintaku. Ia mengangguk.

Aku memeluknya, rasa hangat itu mengalir ke aliran darahku. Aku menenggelamkan kepalaku dalam dadanya. Aku mendengar detak jantungku seirama dengan detak jantung Rio. Ada rasa bahagia yang tak bisa aku ungkapkan. Ada yang pernah bilang jika setiap detak jantung orang itu berbeda, tapi bagaimana dengan detak jantung yang kudengar seirama ini? Aku menyukai iramanya, lebih indah dari petikan gitar yang tercipta dari permainan seorang ahli musik.

Aku merasa pelukan itu semakin hangat dan erat. Aku menahan air mataku untuk tidak jatuh. Bersamaan dari rasa itu, ada rasa sakit dan sesak yang bertubi-tubi menyiksaku. Aku tidak ingin melepasnya, tidak ingin kehilangannya. Aku masih ingin bersamanya. Merasakan hangat tubuh dan tangan kekar yang seperti ingin melindungiku. Dengan berat hati aku mencoba melepaskan pelukan ini, namun ia menahanku.

“Jangan dilepas. Gue pengen peluk lu lebih lama. Gue ngerasa lu kayak mau ninggalin gue. Tolong, jangan ngasih gue salam perpisahan, Tik. Gue ga sanggup,” bisiknya.

Aku mematung mendengar itu. Setelah pertukaran pelajar nanti, aku berencana untuk pindah kampus. Karena menyimpan semua rasa ini akan menyiksaku di setiap harinya. Kemungkinan terburuk adalah ia tidak akan mau bersahabat denganku lagi setelah ini. Akhirnya aku menangis di dalam peluknya.

Kami melepas pelukan itu satu sama lain. Dia menghapus air mata yang masih tersisa di sudut mataku. Ia memberikan senyuman tulus dan membuatku semakin berat untuk merelakannya.

“Lu akan selalu jadi sahabat terbaik gue. Jangan berpikir gue akan menjauh. Apapun yang terjadi. Ingat itu,” kata dia yakin, aku mengangguk dengan cepat. Tanpaku minta, air mata itu turun kembali. Dia tertawa.
“Dasar cengeng,” godanya. Dengan cepat aku hapus air mataku dan mencubit berkali-kali perutnya. Ia merintih kesakitan dan meminta ampun. Akhirnya kami tertawa bersama.
“Hmm, Ri, “ panggilku. Rio bergumam untuk menjawab panggilanku.
“Gue pulang sendiri aja ya. Di pohon itu udah gue taro botol, isinya surat buat lu. Pokoknya jangan dibaca atau diambil sebelum gue pergi. Janji?” jelasku dan menunjuk pohon dibelakangnya, ia menoleh sebentar kemudian mengangguk. Aku pamit untuk pergi dan meninggalkannya seorang diri.

Rio menghampiri pohon tersebut dan mengelilinginya. Setelah beberapa saat mencari, akhirnya ia menemukan botol tersebut. Dengan ragu ia membuka botol tersebut dan mengambil surat di dalamnya. Ia membuka surat itu dengan perlahan, namun seketika ia membeku setelah membaca isi dari surat itu.

Aku mencintaimu seperti seorang perempuan kepada lelakinya, bukan sahabat. Aku tahu aku bukanlah seorang perempuan yang selalu kau kagumi, tapi biarkanlah diri ini untuk selalu mencintaimu dalam diam. Aku bukanlah perempuan yang pantas bersanding denganmu, tapi percayalah aku akan membantumu untuk menjadi pribadi yang pantas untuk bersanding dengan seseorang yang kamu cinta. Kamu tahu? Hadirmu adalah salah satu alasan wajibku untuk selalu tersenyum.
Aku terlalu takut untuk bilang bukan karena aku seorang pengecut, tapi karena aku tahu perbedaan itu terlalu jauh untuk dilewati. Tembok itu terlalu kuat untuk dirobohkan atau memang aku sengaja tidak merobohkan tembok itu, karena pada akhirnya kita akan saling tersakiti. Aku tidak tahu tentang perasaanmu, tapi maafkan aku jika kejujuranku membuatmu terluka. Jika kamu tahu dan kamu tidak lagi ingin menjadi sahabatku lagi, tidak apa.
Terima kasih sudah menjagaku. Menjaga senyumanku, selalu berusaha membuatku nyaman dan aman.
-Atika-

“Seandainya kita terlahir dalam agama yang sama, mungkin kita udah bersama. Kita mengalah pada perbedaan yang kita mau agar tetap jadi berbeda. Gue ataupun lu lebih sayang sama Tuhan kita daripada sama manusia itu sendiri. Gue akan selalu tetep jadi sahabat lu, Tik,” ucapnya bicara seorang diri.
“Gue ga berbeda jauh dengan seorang pengecut yang ga berani untuk ngungkapin apa yang gue rasain. Gue terlalu gengsi. Gue kalah sama cewek kayak lu, Tik,” ucapnya lirih sambil menundukkan kepala.

“Seengganya gue tahu kalau lu ngebales cinta gue dan itu lebih dari cukup, Ri,” kataku lirih yang sedari tadi memperhatikannya dari jarak yang tak begitu jauh dan masih mampu mendengar suaranya. Aku membalikkan badan dan pulang dengan beban yang menguap bersama angin. Senyuman itu tidak lepas dari wajahku.

****

Sepulangnya dari Australia, semua sahabat dan keluargaku menjemputku di bandara. Kerinduanku begitu besar kepada mereka. Aku menghampiri keluargaku terlebih dahulu, memeluk ibuku, salim pada ayahku dan mencium adik-adikku. Aku menghampiri Mona, memeluknya dengan erat. Rio, Tian, Mahdi, Ridwan, dan Billy menjitakku bersamaan. Membuatku merintih kesakitan dan mereka justru tertawa.

“Bantuin kita ngerjain tugas dong, ga ada lu kita kesusahan tau. Lu sih lama banget perginya. Mau ya?” kata Rio dengan memainkan alisnya.
“Yee si kampret. Baru juga gue dateng,” kataku ketus.

Namun ada perasaan bahagia disana. Dia membuktikan janjinya, ia tetap menjadi sahabatku dan tidak berubah sama sekali. Aku bersyukur akan hal itu. Keputusanku membatalkan rencana untuk pindah kampus adalah benar. Ternyata Tuhan merestui itu dan semua baik-baik saja.


Note:
Cerita ini adalah karangan dari sahabat baik saya sendiri. Dia memang masih penulis amatir, tapi saya suka dengan tulisan-tulisannya, terutama puisi. Dia lebih ahli dalam menulis puisi daripada cerita. Tapi tetap, saya bangga menjadi sahabatnya :3

Film

Jika postingan sebelumnya saya cerita tentang penulis, nah sekarang saya mau bahas tentang film.

Banyak film-film box office yang diambil dari buku-buku best seller. Genre film yang saya suka adalah action, fantasy, dan thriller. Saya penggila film action. Ada beberapa aksi yang selalu saya suka dari genre ini. Saya penyuka thriller, tapi paling anti dengan yang namanya horror. Saya penyuka act-fan tapi bukan berarti penyuka science-fiction. Ribet? Ya sudah lupakan.

Beberapa film yang diambil dari buku adalah:
  1. Harry Potter (series)
  2. Twilight Saga
  3. Divergent (series)
  4. Percy Jackson (series)
  5. Maze Runner (series)
  6. James Bond (series)
  7. Hunger Games (series)
  8. The Fault in Our Stars
  9. Seventh Son

Sebenarnya ada banyak film yang diangkat dari buku, khususnya novel, tapi list diatas adalah film-film yang sudah saya tonton, hehe. Ada beberapa film yang diambil dari buku, tetapi mempunyai alur atau cerita yang berbeda dari bukunya. Jujur, saya paling kesal dengan film yang seperti itu. Ya memang sih mereka sudah punya izin dari penulisnya langsung, tapi kalau cerita di film jadi lebih jelek dari yang di buku, bukannya sama saja gagal?

Komik pun tak kalah dari buku. Penjualan mereka juga tak kalah menguntungkan. Tak hanya komik baru, komik lama pun tak sedikit diburu oleh penggemarnya. Manga, sebutan komik dalam bahasa Jepang, sering diangkat ke dalam kartun atau anime. Anime adalah tahapan setelah manga sebelum film atau movie. Untuk film, khususnya versi live-action, dari manga juga sudah banyak. Misalnya, Rurouni Kenshin (favorit banget!!), Attack on Titans, Inuyasha, Death Note, dan Pokemon. Kalau Naruto masih baru direncanakan. 

Selain buku dan komik menjadi best seller, filmnya pun juga meraup keuntungan yang cukup besar karena masuk box office sehingga penulis juga mendapatkan keberhasilannya. Untung di buku, untung juga di film. Keren! :3


15/11/2015

Penulis

Banyak penulis yang sudah melahirkan buku-buku luar biasa saat ini. Saya penikmat tulisan, khususnya novel dan komik. Memang sih tidak banyak karya yang saya tahu, tapi saya memang suka membaca. 

Banyak orang yang tidak suka membaca buku terjemahan karena kata-katanya aneh. Sebenarnya, tidak semua buku begitu. Mungkin kata-kata aneh itu karena translatornya kurang berpengalaman atau memang bukunya yang kurang menarik. Ada beberapa buku dari karya “orang luar” yang sangat sukai, yaitu Harry Potter, Sherlock Holmes, Twilight Saga, dan masih banyak lagi karena saya lupa, hehe.

Jangan anggap remeh seorang penulis, karena menjadi penulis itu susah. Saya tahu sulitnya mencari ide atau feel yang pas untuk suatu tulisan. Hal yang paling susah dihindari adalah ketika mood sedang jelek atau buruk. Kenapa? Walaupun kita punya ide yang sangat bagus tapi mood sedang jelek, untuk menulis atau merangkai kata rasanya super duper malas. Mengganggu sekali.

Saya memberikan two thumbs untuk para penulis yang bisa melawan mood mereka dan menyelesaikan tulisan dengan tepat waktu tapi tetap menghasilkan karya yang bagus. Jujur, untuk menghasilkan karya yang disukai orang banyak itu tidak mudah.

Nah, dibawah ini ada beberapa penulis novel favorit saya. Check it out!
  • J. K. Rowling
Siapa yang tidak kenal dengan penulis tersohor pencipta Harry Potter? Penulisannya, penggambaran tempat dan aksi, tokoh dengan sifat-sifat unik mereka, benar-benar membuat saya jatuh cinta :3
Semua buku Harry Potter saya suka, terutama yang Deathly Hallows, dengan tiga benda ajaib dan aksi menegangkan Harry dan teman-temannya melawan Pelahap Maut, termasuk Voldemort . Tapi saya agak kurang suka dengan Prisoner of Azkaban, karena Harry-nya sering pingsan akibat kenangannya terhisap oleh Dementor. But after all, Harry Potter is still the best!!
JK Rowling atau Robert Galbraith sempat mengeluarkan buku baru tapi saya belum baca. Katanya, karyanya kali ini genre-nya lebih ke detektif, tapi tetap menampilkan action fantasy. Semoga hasilnya tetap konsisten ya :3
  • Ilana Tan
Ilana Tan adalah salah satu penulis dalam negeri yang saya suka. Dia adalah penulis yang terkenal misterius, karena hampir semua orang tidak mengetahui wajah dan asal usulnya. Saya sudah baca lima bukunya dan saya benar-benar terhanyut dengan rangkaian kata-kata yang ia buat.
Pemeran utama yang ia gambarkan adalah seorang perempuan Indonesia yang tinggal di negara itu. Menurut saya, itu keren karena dia tetap meninggalkan kesan Indonesia-nya walaupun lawan dari tokoh utama dan tempatnya menggunakan negara lain.
Karya-karyanya yang sudah saya baca :
  1. Summer in Seoul
  2. Autumn in Paris
  3. Winter in Tokyo
  4. Spring in London
  5. Sunshine Becomes You
Untuk Winter in Tokyo dan Spring in London, tokoh utamanya ternyata saudara kembar dengan cerita romance-nya masing-masing. Sunshine Becomes You adalah buku pertamanya yang difilmkan dan dirilis pada bulan Desember 2015 (akhir tahun). Tonton di bioskop terdekat ya! :D

Cukup lah ya untuk ulasan sedikit tentang penulis favorit saya. Doakan supaya saya bisa sesukses (bahkan melebihi, hehe) mereka ya, dan semoga tulisan saya di aplikasi sebelah cepat selesai juga. Aamiin :D wkwk.

Babaaaaiiiii :3


15/11/2015

Perancis

Republik Perancis atau Perancis (bahasa Perancis: République française, pengucapan bahasa Perancis: [ʁepyblik fʁɑ̃sɛz]) adalah sebuah negara yang teritori metropolitannya terletak di Eropa Barat dan juga memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain. Perancis Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari Rhine ke Samudera Atlantik. Orang Perancis sering menyebut Perancis Metropolitan sebagai "L'Hexagone" (Heksagon) karena bentuk geometris teritorinya. Perancis adalah sebuah republik kesatuan semi-presidensial yang tidak punya presiden. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara.

Perancis berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako, Andorra, dan Spanyol. Karena memiliki departemen seberang laut, Perancis juga berbagi perbatasan tanah dengan Brasil dan Suriname (berbatasan dengan Guyana Perancis), dan Sint Maarten (berbatasan dengan Saint-Martin). Perancis juga terhubung dengan Britania Raya oleh Terowongan Channel, yang berada di bawah Selat Inggris.

Perancis adalah salah satu negara favorit saya. Pertama kali saya menyukai Perancis karena novel Autumn in Paris karya Ilana Tan. Konyol ya? Tapi begitulah adanya. Tulisan dan penggambaran Prancis melalui kata-kata Ilana Tan benar-benar membuat saya jatuh cinta.

Selain itu, banyak tempat wisata menarik di Perancis. Salah satunya adalah Arc de Triomphe. Bangunan ini didirikan di kawasan Champ Elysee yang menjadi surga belanja bagi turis atau warga kalangan kelas atas, dengan tujuan untuk memperingati gugurnya pahlawan Perancis. Ada Museum Louvre yang mempunyai lukisan terkenal Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci dan katanya terdapat ruangan untuk sejarah Islam (wow!). 

Bagi pasangan yang melancong ke negara ini, ada juga Jembatan Gembok Cinta. Tempat ini adalah salah satu tempat wajib romantis bagi mereka yang memadu kasih untuk mengikat cinta mereka melalui gembok warna-warni yang dapat dipasang disini. Setelah itu, kalian bisa jalan-jalan ke alun-alun di kota Paris untuk mengunjungi Place de la Corcode untuk melihat air mancur cantik yang berdiri megah di tengah-tengah.

Namun yang sangat disayangkan pada saat ini adalah berbagai serangan teroris yang sedang melanda negara tersebut akhir-akhir ini. Puncaknya terjadi pada tanggal 13 November lalu, Perancis mendapatkan serangan dari suatu komunitas yang mengatasnamakan komunitas suatu agama. Mereka menyerang kafe dan konser musik yang terdapat banyak warga hingga menelan ratusan korban jiwa.

Perempuan ini tidak hanya terlihat saat terjadinya serangan di Perancis, tetapi di beberapa negara yang lain juga.
Hanya mirip, kebetulan, atau disengaja?
Dampak yang diakibatkan dari serangan itu adalah menciptakan trauma untuk anak-anak yang masih kecil. Mereka jadi takut bermain di luar rumah, bahkan untuk berada di dalam rumah pun mereka khawatir. Selain itu, pendapatan devisa negara mereka menurun karena banyak turis yang takut untuk melakukan perjalanan ke negara ini.

Banyak negara menawarkan bantuan untuk Perancis, tak terkecuali Indonesia. Barrack Obama, Presiden Amerika Serikat yang notabene negaranya sudah direncanakan untuk diserang oleh para teroris itu, turut menawarkan bantuan. Namun, Pemerintah Perancis memutuskan untuk melakukan kerjasama kekuatan Rusia. Mereka berencana menyerang negara Suriah, negara asal munculnya para teroris.

Saya turut prihatin dengan keadaan masyarakat yang ada disana. Saya titipkan doa saya kepada Tuhan agar serangan itu cepat berlalu dan tidak diteruskan ke negara-negara yang lainnya.


15/11/2015

Hari Pahlawan

Hari Pahlawan yang biasa kita peringati pada tanggal 10 November adalah salah satu hari yang penting bagi bangsa Indonesia.

Peristiwa yang terkenal dari pertempuran di Surabaya adalah ketika para pemuda Indonesia naik ke atas atap Hotel Yamato (sekarang berganti nama menjadi Hotel Majapahit) dan merobek kain biru pada bendera Belanda. Selain itu, kematian Brigadir Jenderal Mallaby juga memicu peperangan yang terjadi pada tanggal 10 November itu. Penolakan dari para pejuang dan rakyat Indonesia untuk melaksanakan ultimatum yang diberikan oleh pihak Inggris, membuat pihak Inggris marah dan melancarkan serangan di Surabaya.

Banyak rakyat sipil dan pejuang yang gugur dari serangan tersebut, pada tanggal 10 November inilah yang dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia.

Pejuang yang terkenal akan semangatnya adalah Bung Tomo. Beliau terus memacu semangat para pejuang untuk tidak menyerah dan tetap maju melawan para tentara yang menyerang Surabaya pada saat itu. Salah satu kutipannya yang paling dikenang dan terkesan hingga saat ini adalah: 
"Bangsa yang besar, adalah bangsa yang selalu mengingat dan menghargai jasa-jasa para pahlawannya.."
Apakah Hari Pahlawan harus diperingati di Surabaya?
Tidak. Dimanapun kita berada, kita dapat mengenang jasa-jasa mereka.

Apakah Hari Pahlawan hanya untuk mereka yang gugur di Surabaya?
Jadi menurut Anda, pahlawan-pahlawan yang lain tidak mengambil andil untuk perjuangan bangsa Indonesia? Tentu saja tidak. Kita menghormati semua pahlawan yang telah gugur. Perjuangan dan keberanian serta semangat mereka harus kita beri apresiasi yang besar. Mereka rela mengorbankan nyawa mereka, bahkan tidak sedikit yang harus meninggalkan keluarganya demi membela negara. 

Kita tidak harus ikut bertempur, tetapi yang perlu kita lakukan adalah menghargai dan mengirimkan doa untuk mereka serta membela bangsa ini dengan melawan-melawan “penyakit”, seperti korupsi. Kita bisa menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri, orang lain, dan bangsa dengan cara kita sendiri. Hindari berjuang dengan membunuh atau menyerang orang yang tidak bersalah dan tingkatkan semangat untuk memajukan negeri. Merdeka!!

Naskah Pidato: Semangat Pemuda

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kepada yang terhormat Bapak Ketua RW 010, Bapak Drs. Rusdiyono, Bapak Ketua RT, Bapak Agus, serta bapak-bapak dan ibu-ibu yang telah datang pada malam ini. Tak lupa juga kepada teman-teman yang saya cintai.

Pertama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya berupa kesehatan dan iman sehingga kita dapat berkumpul disini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan untuk nabi besar Muhammad saw. beserta para pengikutnya hingga akhir zamanPada kesempatan kali ini, saya akan sedikit berbicara tentang Semangat Pemuda dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Teman-teman dan hadirin yang saya cintai.
Jika kita melihat kenyataan sekarang, banyak masyarakat yang sudah dimanjakan oleh zaman. Kemajuan teknologi yang semakin tinggi, semakin “meninabobokan” kita hingga tertidur lelap. Handphone sudah memiliki fasilitas yang lengkap, kendaraan yang sudah semakin lengkap dan banyak. Semuanya serba bisa kita temukan di zaman sekarang.

Namun dibalik semua itu, muncul suatu kebiasaan baru, yaitu kebiasaan bermalas-malasan. Semua kemudahan membuat kita malas untuk melakukan hal-hal yang dianggap sulit. Jika hal ini kita biarkan, tentunya dampaknya akan sangat buruk bagi kita dan masa depan kita. Kita, sebagai kaum muda, juga harus mewaspadai penyakit malas ini. Penyakit malas ini sangat berbahaya bagi masa depan kita. Lambat laun kemalasan akan membuat kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika kita dihadapkan dengan kerasnya kehidupan.

Seharusnya kita malu dengan perjuangan yang dulu dilakukan oleh para pahlawan yang sudah melakukan banyak hal sehingga saat ini kita hanya perlu melanjutkan perjuangan mereka. Tapi apa yang kita lakukan? Kita malah berpangku tangan dan menghancurkan perjuangan mereka dengan buruknya tingkah laku kita. Merusak fasilitas, menjual diri, dan masih banyak lagi.

Teman-teman saya yang saya banggakan.
Maka dari itu, mulai saat ini marilah kita singsingkan lengan baju dan bangkitkan semangat kita. Jangan biarkan rasa malas membelenggu kita. Jangan biarkan rasa malas mengukung kita sehingga kita menjadi generasi pengecut, menjadi generasi yang lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Kita harus bisa menjadi generasi yang bisa diandalkan dan dibanggakan. Kita harus mampu menjadi agen pembaharu lingkungan kita. Masa muda adalah masa yang penuh semangat, masa muda adalah masa yang penuh gairah. Mari kita bertindak ke arah yang positif. Kita buat diri kita menjadi contoh kebaikan yang mampu menularkan semangat kepada rekan-rekan kita yang lain.

Jadikanlah masa muda kita menjadi generasi yang terbaik yang dapat melawan perangai buruk. Buatlah kenangan indah dan istimewa masa muda kita dengan membangun negeri ini ke arah yang lebih baik. "Bangsa yang besar, adalah bangsa yang selalu mengingat dan menghargai jasa-jasa para pahlawannya."

Mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga lain kali kita bisa berjumpa lagi. Mohon maaf jika ada salah kata atau kata-kata yang kurang berkenan.  Saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Sumber:
http://www.satubahasa.com/2014/09/naskah-pidato-singkat-tentang-semangat-pemuda.html

Ara Project

Proyek Ara adalah upaya pengembangan untuk menciptakan ekosistem hardware modular -menyaingi aplikasi mobile dalam kecepatan dan tingkat inovasi- sekitar smartphone, dengan tujuan memberikan mobile internet kepada 5 miliar orang. Dengan kata lain, proyek Ara bertujuan untuk memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah smartphone modular yang tepat disesuaikan dengan preferensi fungsional dan estetika mereka.

Semuanya dimulai dengan endoskeleton atau "endo", struktural bingkai dan data tulang punggung perangkat. Pengguna dapat mengisi endo dengan "modul", blok bangunan yang membentuk sebagian besar fungsi telepon dan fitur. Modul dapat dengan mudah dan aman dimasukkan dan dihapus setiap saat, bahkan saat perangkat dinyalakan. Modul juga memiliki selimut yang dapat diganti pengguna atau "kerang," yang menyediakan sebuah kanvas kreatif bagi pengguna untuk membuat ponsel mereka terlihat persis seperti yang mereka inginkan. Pada akhirnya, pelanggan akan dapat membeli telepon Ara lengkap, mengkonfigurasi dari awal, atau membeli modul tambahan melalui Ara Modul Marketplace[1].

“Tantangan terbesar dari proyek ini adalah bahwa telepon seluler adalah salah satu benda yang dibuat paling terintegrasi saat ini, dan kami ingin memisahkannya menjadi potongan-potongan modular,” kata Ara Knaian, Lead Mechanical Engineering Project Ara[2].

Akan ada tiga ukuran kerangka yang berbeda: mini, medium dan jumbo. Terbuat dari aluminium, dan memiliki sirkuit jaringan, dan baterai cadangan. Tiap kerangka akan memiliki modul konektor, misalnya, ukuran medium punya 10 konektor. Modul yang bisa dibuka-tutup ini bisa dilepas tanpa harus mematikan telepon. Ukurannya juga tergolong tipis, hanya 4mm, sehingga ponsel yang sudah terakit utuh hanya berukuran sekitar 9,7mm.

Setiap modul diamankan oleh magnet jenis Elektropermanen. Selubung dari setiap modul pun dibuat dengan cara 3D-Print, jadi para konsumen dapat mendesain selubung mereka sendiri dan dapat menggantinya sesuai yang mereka inginkan. Tiap modul dijual seharga US$15 jika ingin membelinya secara terpisah[3].

Proyek ini awalnya dikepalai oleh Tim ATAP (Advanced Technology and Projects) yang dinaungi oleh Motorola Mobility saat masih menjadi bagian dari Google. Walaupun Google sudah menjual Motorola ke Lenovo, tim ini masih memegang proyek yang akan ditransfer untuk bekerja dibawah direksi divisi Android.

Google berpendapat bahwa Ara didesain untuk digunakan oleh para "enam miliar manusia", termasuk satu miliar pengguna smartphone dan sisanya para penguna ponsel biasa. Google bermaksud untuk menjual starter kit yang dimana harganya US$50 dan sudah termasuk bingkainya, layar, baterai, CPU tingkat rendah dan Wi-Fi.

Google ingin Project Ara untuk merendahkan pagar entri pembuat perangkat keras ponsel agar dapat ada "ratusan ribu pengembang" daripada hanya para beberapa dari para perusahaan besar pembuat smartphone. “Anyone will be able to build a module without requiring a license or paying a fee, dikutip dari International Business Times.

Web 2.0

Banyak orang sudah menggunakan website untuk kepentingan pribadi maupun umum. Website adalah salah satu tempat online untuk berbagi. Entah karya, pengetahuan, menjual barang, identitas suatu perusahaan, berkumpulnya suatu komunitas, dan masih banyak lagi.

Terdapat dua jenis website, yaitu website statis dan website dinamis. Website statis adalah web yang halamannya tidak berubah sehingga harus meng-update secara manual, sedangkan website dinamis adalah web yang selalu dapat di-update dengan mudah oleh pengguna. Website dinamis biasa dipakai untuk media social karena sistemnya yang fleksibel.

Web 2.0 adalah website yang memungkinkan adanya interaksi antara pemilik dan pengguna dengan konsep yang lebih mudah dan fleksibel. Selain itu, ciri dari Web 2.0 adalah website yang dibuat dengan Full CSS yang membuat website lebih mudah dan ringan diakses sehingga tidak memakan resources banyak.

Istilah Web 2.0 dipakai untuk menggambarkan aplikasi-aplikasi Internet generasi baru yang merevolusi cara kita menggunakan Internet. Semua aplikasi ini membawa kita masuk ke babak baru penggunaan Internet yang berbeda dengan generasi sebelumnya pada pertengahan tahun 1990-an.

Tabel 1. Perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 
No.
Perbandingan
Web 1.0
Web 2.0
1.
Perilaku pengguna
Membaca
Menulis
2.
Pelaku utama
Perusahaan
Pengguna atau komunitas
3.
Hubungan dengan server
Client-server
Peer to peer
4.
Bahasa pemrograman penampil konten
HTML
XML
5.
Pola hubungan penerbit-pengguna
Searah
Dua arah atau interaktif
6.
Pengelolaan konten
Taksonomi atau direktori
Folksonomy atau penanda atau tag
7.
Penayangan berbagai kanal informasi
Portal
RSS atau sindikasi
8.
Hubungan antar pengakses
Tidak ada
Berjejaring
9.
Sumber konten
Penerbit atau pemilik situs
Pengguna

What is Web 2.0 karangan Tim O’Reilly –orang yang mencetuskan kata Web 2.0- menjabarkan arti dan ciri-ciri Web 2.0 tersebut. Ciri-ciri Web 2.0 diantaranya.
  • The Web as Platform
Aplikasi Web 2.0 menggunakan Web (atau Internet) sebagai platformnya. Platform disini adalah tempat suatu aplikasi dijalankan. Menggunakan Internet sebagai platform berarti aplikasi-aplikasi tersebut dijalankan langsung di atas Internet dan bukan di atas satu sistem operasi tertentu. Contohnya adalah Google yang bisa diakses dari sistem operasi mana pun.
Kelebihannya jelas. Aplikasi-aplikasi Web 2.0 ini tidak lagi dibatasi sistem operasi seperti pada Windows, dan kita bahkan tidak perlu menginstall apapun untuk menggunakan aplikasi-aplikasi ini.
  • Harnessing Collective Intelligence
Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang unik, yaitu memanfaatkan kepandaian dari banyak orang secara kolektif. Sebagai hasilnya muncullah basis pengetahuan yang sangat besar hasil gabungan dari pengetahuan banyak orang. Contoh yang jelas adalah Wikipedia. Wikipedia adalah ensiklopedi online yang memperbolehkan semua orang untuk membuat dan mengedit artikel. Hasilnya adalah ensiklopedi online besar yang sangat lengkap artikelnya, bahkan lebih lengkap daripada ensiklopedi komersial seperti Encarta.
  • Data is the Next Intel Inside
Kekuatan aplikasi Web 2.0 terletak pada data. Aplikasi-aplikasi Internet yang berhasil selalu didukung oleh basis data yang kuat dan unik. Contohnya adalah Google, yang kekuatannya terletak pada pengumpulan dan manajemen data halaman-halaman Web di Internet. Contoh lainnya lagi adalah Amazon yang memiliki data buku yang bukan hanya lengkap, tapi juga sangat kaya dengan hal-hal seperti review, rating pengguna, link ke buku-buku lain, dan sebagainya. Ini berarti perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang menguasai data.
  • End of the Software Release Cycle
Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang berbeda dengan aplikasi pada platform “lama”, seperti Windows. Aplikasi Web 2.0 selalu di-update terus-menerus karena sifatnya yang bukan lagi produk melainkan layanan. Google misalnya, selalu di-update data dan programnya tanpa perlu menunggu waktu-waktu tertentu.
  • Lightweight Programming Models
Aplikasi Web 2.0 menggunakan teknik-teknik pemrograman yang “ringan” seperti AJAX dan RSS. Ini memudahkan orang lain untuk memakai ulang layanan suatu aplikasi Web 2.0 guna membentuk layanan baru. Contohnya adalah Google Maps yang dengan mudah dapat digunakan orang lain untuk membentuk layanan baru. Sebagai hasilnya muncullah layanan-layanan seperti HousingMaps yang menggabungkan layanan Google Maps dengan Craigslist. Layanan seperti ini, yang menggabungkan layanan dari aplikasi-aplikasi lainnya, dikenal dengan istilah mashup.
  • Software Above the Level of a Single Device
Aplikasi Web 2.0 bisa berjalan secara terintegrasi melalui berbagai device. Contohnya adalah iTunes dari Apple yang berjalan secara terintegrasi mulai dari server Internet (dalam bentuk toko musik online), ke komputer pengguna (dalam bentuk program iTunes), sampai ke mobile device (dalam bentuk iPod). Di masa depan diperkirakan akan makin banyak aplikasi-aplikasi yang memiliki sifat ini, misalnya saja demo Bill Gates di CES 2006 menunjukkan integrasi antar device yang luar biasa.
  • Rich User Experiences
Aplikasi Web 2.0 memiliki user interface yang kaya meskipun berjalan di dalam browser. Teknologi seperti AJAX memungkinkan aplikasi Internet memiliki waktu respon yang cepat dan user interface yang intuitif mirip seperti aplikasi Windows yang di-install di komputer kita. Contohnya adalah Gmail, aplikasi email dari Google yang memiliki user interface revolusioner.

Kelebihan dari Web 2.0 adalah banyak informasi terkumpul dengan begitu cepat karena ditulis oleh sekian banyak pengguna Internet. Selain itu jika aplikasi Web 2.0, office misalnya, dapat berjalan dengan lancar maka kita tidak perlu memasang aplikasi tersebut di lokal.

Kelemahannya adalah karena sifat terbukanya. Mungkin kita sudah menerapkan pengamanan. Namun karena kebanyakan kita menaruh data di server gratisan maka kita tidak bisa menuntut kalau data hilang atau sistem down. Web 2.0 juga menjadikan pengguna sangat tergantung pada Internet sehingga jika akses Internet putus pengguna tidak mempunyai alternatif lain. Pada aplikasi yang berat membutuhkan bandwidth yang besar, mungkin pada awalnya saja, sehingga untuk Indonesia terasa kurang cocok menggunakan aplikasi Web 2.0 yang berat-berat.



Sumber Berita: